KISAH SYECH SAID DAN BIARAWATI

Syech Said seorang yg sholeh dg banyak murid2 yg taat & mencintainya, mengumpulkan semua murid & sanak familinya untuk memberikan petuah terakhir sebelum berangkat haji, sebuah keinginan yg telah lama ingin diwujudkannya. Setelah persiapan matang dan petuah telah disampaikan berangkatlah sang syech dg disertai beberapa murid setia yg tak mau dipisahkan, diiringi doa dan tetesan air mata keluarga yang ditinggalkan.

Hari demi hari dilalui, telah jauh jarak ditempuh, ketika rombongan kecil syech said tiba di sebuah kota pada suatu senja, dan beristirahat di sebuah gubuk kosong dekat gereja besar di tepian kota.
Malam bermandikan cahaya bulan, suara nafiri terdengar halus mengiringi suara merdu seorang perempuan yg menyanyikan lagu pujian dibalik jendela gereja yg terbuka. Tergeraklah hati syech said oleh keingin tahuan yg mempesonakan. Dilihatnya jendela gereja yg terbuka di bawah guyuran cahaya bulan, tampak wajah seorang biarawati muda yg cantik berseri. Hati syech said yg selama ini dipenuhi dzikir tiba2 terpenjara oleh cinta yg tak mampu ditahannya.
Hari2 dilaluinya dg penuh kegelisahan,cintanya semakin membara, rindunya makin tak terbendung. Dipandanginya jendela gereja sepanjang waktu, hanya berharap sekedar melìhat bayangannya untuk melepas rindu. Sholat tak lagi dia ingat, wirid2nya terlelap tertutup rindu. Tujuan semula untuk berhaji & murid2nya tak diingat lagi.
Sementara murid2 yg mengikutinya tak berani bertanya. Tak terbersit di hati mereka sedikitpun prasangka buruk, mereka mengira guru mereka berada pada suatu extasi dari tahapan suluk yg dilalui. Dirawatnya guru mereka yg sdh tak peduli pada dirinya dg penuh tawadlu & cinta. Hingga mereka mengetahui penyebab kesedihan sang guru.
Bermusyawarahlah para murid untuk mencari solusi, maka disepakati untuk mengatakan pada sang gadis yg ketika itu sdg pergi ke pasar, untuk sudi melihat gurunya dan bersedia menerimanya walau sekedar pura2. Hati Sang biarawati cantik terusik, ajaran para pendeta tentang kasih menghantarnya untuk menjumpai syech said. Tapi begitu dilihatnya wajah syech said yg lusuh dimakan usia dan kesedihan, kemudaan & kesombongannya bergolak dg angkuh dikatakannya pada syech said, “kalau kau bersedia melayani dan memenuhi perintahku kuizinkan kau dekat padaku.”
Dimulailah kehidupan baru sang syech sebagai pelayan sang gadis. Dilaksanakannya semua tugas dg baik tanpa pernah bertanya,tanpa mengeluh,walau sang gadis tak pernah peduli padanya. Sementara para pengikut setia syech said setia menunggu sang guru dg penuh keprihatinan & kesetiaan, walau mereka tak mampu berbuat apa2. Puncaknya, ketika keinginan untuk menghinakan syech said semakin kuat di hati gadis cantik yg merasa direndahkan karena hanya dicintai oleh orang tua. Diperintahkanlah sang syech memelìhara babi & tinggal bersamanya, barulah nanti si gadis memberikan jawaban kesediaannya.
Syech said pun tanpa berkata diterimanya tugas tsb.dg kegembiraan. Maka tinggallah syech said bersama babi2 peliharaannya dikandang butut dekat gereja. Murid2 syech said yg melihat keadaan gurunya. Menangis, mengingatkan gurunya akan kedudukannya semula yg menjadi panutan masyarakat banyak. Dihormati para penguasa & pembesar negeri, kini terjerembab di lubang gelap. Sang Syech tersenyum air matanya telah kering diusapnya murid2nya dikatakannya,”lupakan aku,kembalilah kalian kepada keluarga kalian, biarkan aku mengikuti jalanku, sungguh aku tak mampu menahan rindu & cintaku, kini agamaku adalah cinta yg telah merenggut seluruh jiwaku. Dan kalian terbebas dari aku.” Dengan berat hati perpisahan terjadi kembalilah mereka ke negerinya, meninggalkan gurunya dalam penderitaan cinta.
Telah hampir separuh perjalanan ditempuh ketika rombongan kecil murid2 syech said bertemu dg rombongan besar yg datang dari negerinya dipimpin seorang murid syech said yg tertua. Menangislah pengikut syech said yg telah meninggalkan gurunya sendirian, sambil menceritakan keadaan gurunya yg telah murtad & penuh penderitaan. Murid syech said tertua yg tlh memperoleh pencerahan rohani berkata kepada saudara saudaranya, “tahukah kalian tak sepantasnya seorang murid berburuk sangka & meninggalkan gurunya dalam keadaan apapun. Sesungguhnya kami datang hendak menyusul guru, dan mengikutinya karena melihat cahaya yg luar biasa terang meliputinya &  kami yakini guru telah berada pada puncak spiritual yg tinggi.”
Sementara di kota tempat sang Biarawati tinggal. Ditempat tidurnya yg empuk di bilik gereja yg hangat sang Biarawati tidur terlelap dalam buaian mimpi. Dalam mimpinya sang gadis melihat Syech said tengah berdiri tegak diliputi cahaya terang dg wajah bersinar penuh wibawa,& kemegahan yg tunduk tiap hati di hadapannya. Syech said berkata padanya,“terima kasih kau telah mengajarkan padaku hakikat cinta.” Terbangunlah sang gadis dg rasa bersalah yg tinggi. Dicarinya syech said di tempatnya,tapi tdk ada. Maka pergilah sang biarawati mencari syech said dg kerinduan yg terpendam, segala kesulitan telah dilalui, telah jauh bumi dijejak tak juga jumpa. Wajah cantik yg mempesona kini kusut tak terawat, badannya kurus dan lemah. Hingga terdengar kabar syech said bertemu dg murid2nya ditengah padang tandus sahara. Datanglah tubuh lemah tsb dg sisa2 tenaga yg dimiliki kepangkuan syech said & berkata,”aku ingin mengikutimu kemanapun engkau pergi,”syech said membisikkan ketelinganya sebaris kalimat dg lembut,&sang gadis mendengarkannya dg seksama bersama binar kegembiraan & getar bibirnya yg kebiruan mengucapkan.”asyhadu an laailaaha illalloh wa asyhadu anna muhammadurrosululloh,”matanya tertutup pelan & lehernya terkulai.
Akhirnya syech said mencapai maqom ruhani yg tinggi mencapai derajat cinta pada Alloh dg sebenarnya, setelah fana dari segala keinginan dan kecintaan pada duniawi. Sedang sang biarawati meninggal sebagai seorang muslim juga dlm derajat ruhani yg tinggi setelah mengalami penderitaan cinta, mengenal hakekat cinta. Dan dibukakan siapa yg menjadi sasaran cintanya, keinginan bertemu syech said bukan untuk jadi pendamping hidup. Tapi keinginan untuk beroleh bimbingan menuju yg dicinta dari ahlinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *